IMPORT HANDLING
SYSTEMS
System
penanganan barang impor yaitu ketika pesawat
sudah lending dan pesawat di blok on dan petugas unloading menurunkan barang
tersebut dari kompertmen pesawat dan barang impor yang bersifat mudah rusak
dipisahkan oleh petugas unloading diarea apron dengan menggunakan alat ULD
(unit load device ). Dan barang barang tersebut, di chek oleh petugas where
house dalam penerimaan barang yang berupa document (SMU & manifest cargo
dari cabin crew) dan melakukan pendataan terhadap barang barang yang masuk ke
gudang dari pesawat (jumlah colly jumlah berat, No SMU, kondisi/keadaan,
penerima kargo ) dan setelah melakukan pendataan atau pengecekan barang,
petugas cargo memindahkan barang tersebut dengan menggunakan FORKLIFT (FLT)
yang bersifat special cargo ke dalam automatic rack store atau tempat
penyimpanan sementara.
Bila
adabarang tersebut yang rusak atau kurang, segera membuat irregulity report dan
melakukan penulusuran ke kota asal pengiriman kargo maupun airport transit(bila
pengiriman kargo tersebut melalui airport transit). Petugas membuat bukti tanda
terima kargo yang di tanda tangani oleh petugas where house dengan consignee
(penerima), dan barang barang impor tersebut di kenakan pajak oleh petugas HM
customs.Dan setelah HM customs melakukan BEA cargo centre handling systems.
Petugas
wherehouse melakukan pengecekan terhadap barang barang import(manifest check)
dan barang tersebut masuk ke reseption boxing station yang berupa special dan
kargo husus untuk di simpan di tempat penyimpanan barang.
Penerimaan
barang secara online transshipments (pemindahan muatan) yang bersifat off-line
atau continue untuk segera di kirim. Dan juga barang tersebut bersifat on-line
transshipments to export systems, maksud nya adalah barang tersebut di kirim
kembali..barng yang dating atau in coming itu, juga menuju ke BOAC
transshipments untuk di kirim dengan BOAC crgo tertentu.
Staf
gudang kargo, petugas kargo / liner, load master dan security harus melakukan
pengecekan ulang secara fisik sebelum menanda tangani cargo chaklist dengan
nama jelas, saat serah terima barang.
Petugas kargo membuat manifest baru
untuk melanjutkan pengiriman barang yang off load (tidak dapat di angkut )
untuk di berangkatkan dengan penerbangan berikutnya atau di persiapkan untuk
penerbangan keesokan hari, dengan kesempatan pertama (DKP).
Barang
barang di turunkan (unloading) dari mobil oleh petugas wherehouse dan barang
tersebut di terima oleh petugas, untuk di check list dan kemasan kargo beserta
kelengkapan document (berat atau volume,) barang yang di terima oleh petugas
ada dua kategori yaitu general kargo & special cargo. Untuk di lakukan
pendataan atau pembukuan oleh petugas wherehouse (jam, tanggal masuk gudang,no
AWB jumlah colly, no penerbangan dan kelengkapan document pendukung pengiriman).
Kemudian setelah melakukan pengecekan kelengkapan dari barang barang tersebut,
dan di bawa ke boxing area untuk pengecekan apakah barang tersebut berupa
general atau special cargo.
Setelah
Semua barang barang tersebut di chack oleh petugas gudang, barang tersebut
masuk ke dalam automatic rack store setelah di lakuakan input control and
flight allocation. Dari automatic rack store menuju ke live lines yang berupa
dua jenis barang yang di pisahkan
General cargo & special cargo di
bawa oleh masing masng alat yaitu berupa passanger aircraft lorry loading dan
pallet loading untuk di muat ke dalam compartment pesawat. Dan memberitaukan
kepada NOTOC bila ada kiriman special cargo
Penyimpanan document AWB- document
pendukung pada lockher/laci lemari yang sesuai dengan kota tujuan pengiriman.
Dan petugas gudang melakukan pengarsipan manifest setelah kargo berangkat atau
onboard.
PENERIMNAAN BARANG BARANG EXPORT
pertama adalah
barang export tersebut di terima dan dip roses kelengkapan document document
barang export tersebut (AWB, SMU PTI ) dan masuk ke area penampungan barang
export dan import. Dan barang export di tampung di holding area (tempat
pemeriksaan barang)yang berupa passanger aircraft dan cargo aircraft, di mana
kumpulan muatan tersebut menuju ke waiting area(ruang tunggu) dan setelah tiba
di ruang tunggu, penumpang masuk ke dalam pesawat bersama dengan kargo untuk di
angkut oleh pesawat.
Penumpang dan barang di turunkan dari pesawat (pree holding area)
atau tempat bebas pengecekan barang yang tidak perlu di check dan apabila ada
barang barang yang berupa transit, untuk melanjutkan pengiriman melalui pesawat
yang berbeda atau interline transfer to others yang berupa online transfer dan
off line transfer untuk melanjutkan pengriman, dan bias melaalui direct apron
area transfer maupun load assembly area.
Barang barang yang berupa import itu melakukan bodet holding
area(pengumpulan data) sedangkan barang export di lakukan custom bea, setelah
melakukan pengecekan dan di nyatakan lengkap(cleard bonded area) untuk di kirim
(import deleveris) yang di kirim sesuai dengan kota tujuan. Apabila barang
barang yang bersamaan datang dengan penumpang, yang berupa demostic pree
delivery holding area.
0 komentar:
Posting Komentar